Minggu, 13 Maret 2011

little saving better than not

When I didn't have enough money, I often thought my dream things .But, when I had a lot of money I didnt know what I will buy first to earn it . I confused more precisely. And suddenly, my money just wasted away without my dream things on my hand :( . So, I start thinking about MONEY BOX :DD . I need it as soon as possible. I thought that my money will save immediately and won't to be useless if I keep it in saving box. I want the cute one, so I have entuthiasm to make it full full and full .


Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Image and video hosting by TinyPic

Aaaa wanna have one . Anyone? Buy it for me please ? :))

image source :
www.kidnesia.com
www.gamexeon.com

Kamis, 03 Maret 2011

words is a wish

Pernah mendengar pepatah "Perkataan adalah doa"? Percaya dengan kata-kata itu? Saya pribadi, ya !
Kenapa? Sebenarnya ini berhubungan dengan cita-cita saya. Sepanjang hidup, sampai umur 19tahuan ini, kira-kira 3 kali lah saya berganti-ganti cita-cita. Hal yang lumrah kan? Bagaimana dengan anda? :)

Oke, kita mulai dari usia 5tahunan, saat saya masih duduk di bangku TK. Pada saat itu (hingga kini mungkin) profesi dokter masih menjadi profesi unggulan anak seumur saya.Hampir semua anak ramai-ramai menyebut 'dokter' jika ditanya mau jadi apa mereka kelak. Jujur, saya bosan mendengar itu.Saya tipe orang yang tidak suka dengan hal-hal yang 'sejuta umat' suka. Saat itu saya berpikir keras memilih cita-cita apa yang terdengar keren. Dan muncul lah kata "ASTRONOT" :D .Sedikit mustahil memang. tapi saya suka menyebut kata itu jika sedang ditanya apa cita-cita saya. Bagi saya saat itu, It's cool yeah? Hehehe

Menginjak usia yang lebih tinggi, sekitar kelas 4sd saya mulai sadar bahwa astronot hanyalah 'dongeng' . Jangankan orang Indonesia yang bertahun-tahun belajar ilmu astronomi, astronom asing pun yang notabene berwawasan lebih luas dan lebih maju dalam kecanggihan teknologi, jarang kan yang benear-benar menjadi seorang astronot? Yang benar-benar menembus keluar atmosfer bumi? Yang benar-benar menjejakkan kakinya d bulan? Yang benar-benar melihat cantiknya cincin Saturnus dari jarak dekat? Ehmmm semenjak itu saya menganggap bahwa bercita-cita menjadi astronot itu p-e-r-c-u-m-a.

Saya mulai berfikir lagi, bidang apa yang saya sukai dan masih terdengar 'wow' . Saat umur segitu saya masih sangat suka membaca buku, melewatkan waktu di toko buku (keadaan sekarang sudah jauh berbeda :p) . Dan biasanya saya stay di bagian 'Interior Design'. Saya suka sekali melihat gambar-gambar desain tiap sudut rumah, mulai dari dapur, kamar, taman, ruang tamu, dll.Bahkan saat membaca koran akhir pekan, rubrik 'Griya' selalu jadi favorit saya. Yap, rubrik tentang interior pasti. Menampilkan denah rumah dan berbagi tips tentang interior. Tak hanya sampai disitu, saya juga mulai menggambar sendiri denah yang saya inginkan. Walaupun tidak sebagus yang di koran, tapi saya sangat suka melakukannya. Enjoy. Sejak saat itu, saya bulatkan tekad dan semangat untuk menjadi "DESAINER INTERIOR" :D . Terdengar tidak mustahil kan? Dan masih 'wow'? :p


Semakin bertambah umur, semakin banyak kegiatan, semakin banyak yang harus dipikirkan, saya pun tidak terlalu memusingkan tentang masalah cita-cita. Saya hanya menjalani hari-hari sekolah sebaik mungkin. Lambat laun, saya berfikir desainer interior bukan bidang yang cocok untuk saya . Dengan kemampuan menggambar sangat minim, apalagi untuk gambar perspektif. Dan mengingat sekolah untuk desainer interior pun tidak ada di kota saya. Tapi sampai kini, saya masih sangat tertarik dengan desain-mendesain rumah. Cukup jadi desainer interior rumah saya sendiri nantinya mungkin? Amin :)

Sampai pada saat saya kelas 3SMA, dimana menjadi masa-masa transisi dari anak sekolah menjadi anak kanmpus. Teman-teman saya saat itu sudah banyak yang mentargetkan dan menyusun strategi terbaik agar dapat diterima di universitas impian. Sedangkan saya? Pada tryout kesekian pun, belum jelas mau mengarah kemana. Hingga di suatu pagi, ada kegiatan mindset di sekolah saya. Sejenis renungan dan motivasi dalam rangka menghadapi ujian. Di acara itu, semua peserta diharuskan menulis cita-citanya di sebuah kertas besar yang digantung di leher. Jujur saya blank akan menulis apa. Teman-teman saya sudah banyak yang yakin dengan yang mereka tulis, ada DOKTER, PENGUSAHA,AKUNTAN,  PNS, ARSITEK, dll. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menulis AKUNTAN. Saya juga tidak tahu sebenarnya mengapa akhirnya saya menulis itu. Iseng mugkin, atau sekadar ikut-ikutan. Tapi sebenarnya terbesit sedikit harapan di dalamnya.

Hari-hari pun berlalu. Try out- ujian nasional- ujian masuk- hingga SNMPTN saya jalani. Sampai pada pengumunam SNMPTN, tertulis bahwa saya diterima di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Aaaaaaaaaaaa woww sekali rasanya ! Senang, kaget, bingung, bangga, terharu, bersyukur campur aduk saat saya membaca pengumuman online tersebut.


Beberapa waktu kemudian, saya baru ingat dan baru tersadar tentang kejadian di acara mindset. Ternyata dan memang nyata, perkataan secara tidak langsung juga bisa menjadi doa. Jadi, apa salahnya kita berkata yang baik? Memohon yang baik? Toh Allah SWT Maha Mendengar kan? Mulai sekarang, yuk kita jaga mulut dan omongan kita . Because words is a wish :)
Image and video hosting by TinyPic